Minggu, 01 Januari 2017



UNSUR-UNSUR DAN FUNGSI MANAJEMEN

 MAKALAH
 


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Manajemen sebagai suatu proses sosial, meletakkan bobotnya pada interaksi orang-orang, baik orang-orang yang berada di dalam maupun di luar lembaga-lembaga formal, atau yang berada di atas maupun di bawah posisi operasional seseorang. Selain itu juga manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan, karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, sehingga menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik. Sayangnya, selama ini aspek manajemen pendidikan pada berbagai tingkat dan satuan pendidikan belum mendapat perhatian yang serius, sehingga seluruh komponen sistem pendidikan kurang berfungsi dengan baik.
Lemahnya manajemen pendidikan juga memberikan dampak terhadap efisiensi internal pendidikan yang terlihat dari jumlah peserta didik yang mengulang dan putus sekolah. Dari permasalahan-permasalahan tersebut dapat dilihat bahwa belum mengenanya fungsi-fungsi dari manajemen karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya fungsi-fungsi manajemen.
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju sangat cepat, sangat cepat pula merupabah pola pikir masyarakat, hal ini mengakibatkan program pendidikan dan pengajaran lebih ketinggalan bila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat, hal ini merupakan tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan agar tidak statis dalam menambah wawasan dari berpikir dinamis untuk menghasilkan tamatan yang berkualitas. Berbagai ilmu telah berkembang untuk menyesuaikan jaman , seperti ilmu ekonomi mengenai management yang berkembang pesat . Perkembangan ilmu management yang ada sesuai dengan perkembangan Negara kita, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yg semakin berkembang dan semakin ingin menuju kategori negara maju . Keberadaan ilmu management sangat bermanfaat bagi para pemuda karena di dalam ilmu management terdapat ilmu yang dapat diimplikasikan dalam kehidupan masyarakat atau sehari – hari .  Oleh karena itu Management sangat dibutuhkan tidak hanya di perusahaan saja tetapi juga didunia pendidikan.
Sering kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara kita tidak mengetahui pengertian manajemen pendidikan, fungsi dari management pendidikan itu sendiri apa, dan apa sajakah unsur-unsur yang terksndung di dalam manajemen pendidikan. Banyak orang bertanya – tanya tentang hal itu ,namun dengan berkembangnya tekhnologi dan berkembangnya Internet di Negara kita , kita dapat langsung mengetahui perkembangan management dengan mudah. Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis akan memberikan pemaparan dan penjelasan mengenai pengertian, fungsi dan unsure manajemen pendidikan.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana unsur-unsur manajemen?
2.    Bagaimana fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dalam manajemen?
3.    Bagaimana aplikasi  unsur dan fungsi manajemen pendidikan?
C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui unsur-unsur manajemen.
2.      Mengetahui fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dalam manajemen.
3.      Mengetahui aplikasi  unsur dan fungsi manajemen pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Unsur-unsur Manajemen
Manajemen pada dasarnya adalah merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan dengan menggunakan cara-cara pemikiran yang ilmiah maupun praktis untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan melalui kerjasama orang-orang lain dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya. Manajemen pada hakekatnya adalah “achieving goals through others”, pencapaian tujuan dengan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Dan tergantung pada kemampuan menggerakkan orang-orang inilah pada dasarnya sukses atau tidaknya seorang manajer. Karena unsur manusia yang dominan maka prinsip-prinsip manajemen sifatnya tidak membuahkan hasil yang sama. Prinsip-prinsip manajemen adalah fleksibel dalam arti penerapannya perlu mempertimbangkan pula keadaan-keadaan khusus yaitu pertimbangan yang berhubungan dengan unsur manusia sebagai unsur dasar manajemen. Uraian diatas menunjukkan urgensinya perhatian atas unsur manusia dengan berbagai aspek motif, emosi, aspirasi, rasio, dan lain-lainnya sebagai unsur dasar manajemen.
Dalam manajemen, pengaturan dan pengeloaan berkaitan dengan orang, metode, material, yang akan digunakan dalam istilah manajemen disebut dengan unsur-unsur manajemen (tool of management) .Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan sarana atau alat (tool) .
Menurut George R. Terry dalam bukunya Principle of Management, adapun unsur –unsur sebagai sarana dalam manajemen dikenal dengan 6M , sebagai berikut:
a.         Man (sumber daya manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling utama dan menentukan. Titik pusat dari manajemen adalah manusia, sebab manusia yang membuat tujuan dan manusia juga yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia tidak ada proses kerja, yang pada dasarnya manusia adalah makhluk pekerja. Hanya saja manajemen itu sendiri tidak akan timbul apabila setiap orang bekerja untuk dirinya sendiri saja tanpa mengadakan kerjasama dengan yang lain. Manajemen timbul karena adanya orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam suatu aktivitas selalu terkait dengan tenaga kerja manusia . Tenaga kerja ini meliputi baik tenaga kerja eksekutif maupun operatif.
b.         Money (uang)
Uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan disamping faktor manusia yang menjadi unsur paling penting (the most important tool) dan faktor-faktor lainnya. Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan, karena dalam dunia modern uang merupakan faktor yang penting sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai suatu usaha. Besar -kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Suatu perusahaan yang besar diukur pula dari jumlah uang berputar pada perusahaan itu. Tetapi yang menggunakan uang tidak hanya perusahaan saja, instansi pemerintah dan yayasan-yayasan juga menggunakannya. Jadi uang diperlukan pada setiap kegiatan manusia untuk mencapai tujuannya. Terlebih dalam pelaksanaan manajemen ilmiah, harus ada perhatian yang sungguh-sungguh terhadap faktor uang karena segala sesuatu diperhitungkan secara rasional yaitu memperhitungkan berapa jumlah tenaga yang harus dibayar, berapa alar-alat yang dibutuhkan yang harus dibeli dan berapa pula hasil yang dapat dicapai dari suatu investasi. Oleh karena itu, dalam manajeman uang adalah hal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c.         Materials (bahan / bahan baku)
Dalam manajemen, bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan . Materi yang terdiri dari bahan setengah jadi atau raw material dan juga bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik , selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai salah satu sarana. Manusia tanpa material atau bahan-bahan tidak akan dapat mencapai tujuan yang dikehendakinya, sehingga unsur material dalam manajemen tidak dapat diabaikan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
d.        Machines (mesin/alat)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Jadi dalam manajemen mesin-mesin atau alat-alat yang digunakan atau dipelukan untuk mencapai tujuan .
Dalam setiap organisasi, peranan mesin-mesin sebagai alat pembantu kerja sangat diperlukan. Mesin dapat meringankan dan memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan. Hanya yang perlu diingat bahwa penggunaan mesin sangat tergantung pada manusia, bukan manusia yang tergantung atau bahkan diperbudak oleh mesin. Mesin itu sendiri tidak akan ada kalau tidak ada yang menemukannya, sedangkan yang menemukan adalah manusia. Mesin dibuat adalah untuk mempermudah atau membantu tercapainya tujuan hidup manusia.
e.         Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode saat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan suatu kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilias yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Tetap meskipun metode baik sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Cara untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetpkan sebelumnya sangat menentukan hasil kerja seseorang . metode ini diperlukan dalam setiap kegiatan manajemen yaitu dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Dengan cara kerja yang baik akan mempermudah dan memperlancar dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Tetapi walaupun metode kerja yang telah dirumuskan atau ditetapkan itu baik, kalau orang yang diserahi tugas pelaksanaannya kurang mengerti atau tidak berpengalaman maka hasil kerjanyapun kurang baik, oleh karena itu hasil penggunaan atau penerapan suatu metode tergantung pula pada orangnya. 
f.          Market (pasar)
Pasar sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Pasar itu berupa masyarakat (pelanggan) itu sendiri. Tanpa adanya pasar suatu perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Jadi perusahaan seharusnya memikirkan manajemen pasar (pemasaran)  dengan baik.  Dengan manajemen pasar (pemasaran) yang baik (juga didukung oleh pasar yang tepat) distribusi produk dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharakan. Peguasaan pasar memiliki peran penting untuk menyebarkan hasil produksi yang tetap menjaga dan memperhatikan kualitas dan harga barang. Memasarkan produk yang berupa barang ataupun jasa haruslah menguasai pasar artinya menyebarluaskan hasil produksi araupun menginformasikan barang atau jasa tersebut. Pasar merupakan tempat kita memasarkan produk yang telah diproduksi. 
Dalam kegiatan manajemen , unsur – unsur tersebut saling terkait dan menunjang satu sama lain . Seperti halnya informasi sangat dibutuhkan agar hasil sesuatu yang dikerjakan lebih sempurna. Maksudnya tidak dapat diabaikan salah satu unsur yang ada, jika salah satunya dari unsur-unsur tersebut terabaikan maka akan terjadi kekurangan sehingga tujuan tidak dapat tercapai secara efektif dan efesien. Menurut Harrington Emerson Phiffner Jhon dan Presthus Rebert V, pada tahun 1960 manajemen mempunyai 5 unsur, yaitu : Men, Money Materrials, Machiens and Methods. Sedangkan menurut seorang ahli bernama Mooney James D pada tahun 1954, dalam manajemen terdapat unsur yaitu : Men, Facilities and Methods, jadi ia berpendapat bahwa uang, material dan mesin termasuk ke dalam fasilitas. Dalam menetapkan suatu tujuan ada delapan unsur manajemen, menurut Peter Drucker yakni:
a.    Posisi pasar, beberapa market atau pasar yang dikuasai oleh perusahaan hal ini dengan melihat beberapa besar langganan produk yang dapat dikuasai , bagian pasar dan saluran distribusi.
b.    Produktivitas, yaitu dengan menghubungkan input dengan output yang dicapai , yang merupakan efesiensi perusahaan.
c.    Sumberdaya fisik dan keuangam, dengan memperhatikan teknologi yang digunakan dan sumberdaya yang diperlukan dihubungkan dengan besarnya posisi keuanganyang dimiliki.
d.   Profibilitas , yaitu pencapaian tujuan yang dihitung dengan berapa yang diterima dengan melakukan riset dan menerima kompensasi.
e.    Inovasi ,yaitu pembaharuan – pembaharuan yang dilaksakan dengan mengeluarkan produk baru , teknologi yang lebih canggih ydan didasarkan pada kebutuhan yang terus bertambah.
f.     Prestasi dan pengembangan manajemen dengan memperhatikan pada kualitas manajemen.
g.    Prestasi dan sikap, sengan menetapkan tujuan-tujuan yang menyangkut faktor-faktor sikap dalam pencapaian efektifitas kerja.
h.    Tanggung jawab solusi dan publik.
Dari unsur-unsur diatas, unsur – unsur dalam manajemen yaitu man, money, material, machine, method. Setiap unsur memiliki keterkaitan yang sangat erat. Manajemen tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya ke enam unsur tersebut.
Hubungan Antar Unsur Manajemen
Dalam manajemen harus ada usaha kerjasama untukuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tersebut dapat dicapai dengan efesien dan efektif. Hubungan antar unsur manajemen harus selajalan, maksudnya salah satu dari unsur tersebut tidak bisa dibaikan.
Seperti SDM yang merupakan sebagai tenaga kerja manusia tidak dapat menggunakan mesin atau alat tetapi unsur lain seperti uang, bahan, metode, dan pasarnya sudah ada ,maka hal itu tidak dapat berjalan sempurna. Contohnya : Seorang pengusaha roti mempunyai modal serta metode pasar yang baik tetapi dia tidak bisa membuat roti dan tidak mempunyai kariyawan yang bisa membuat roti, maka usaha tersebut tidak akan bisa berjalan.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa, unsur manajemen saling terikat dan menunjang satu dengan yang lainnya. Untuk kegiatan manajemen harus melengkapi unsur tersebut untuk mendapakan tujuan yang diinginkan
B.       Fungsi-fungsi Manajemen
1.         Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal. Demikian pula halnya dalam pendidikan, perencanaan harus dijadikan langkah pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola pendidikan. Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan, kesalahan dalam menentukan perencanaan pendidikan akan berakibat sangat fatal bagi keberlangsungan pendidikan.
          Mahdi bin Ibrahim mengemukakan bahwa ada lima perkara penting yang diperhatikan demi keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu :
a.         Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan
b.        Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai
c.         Keterkaitan antara fase-fase operasional rencana dengan penanggung jawab operasional, agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai.
d.        Perhatian terhadap aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat, mempertimbangkan perencanaan, kesesuaian perencanaan dengan tim yang bertanggung jawab terhadap operasionalnya atau dengan mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa dicapai, dan kesiapan perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam merealisasikan tujuan.
e.         Kemampuan organisatoris penanggung jaawab operasional.
          Sementara itu menurut Ramayulis mengatakan bahwa dalam Manajemen pendidikan, perencanaan itu meliputi :
a.         Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif, prioritas kebutuhan agar melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam proses pendidikan, masyarakat dan bahkan murid.
b.        Penetapan tujuan sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan
c.         Formulasi prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan.
d.        Penyerahan tanggung jawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja.
          Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan, perencanaan merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa perencanaan yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar menemui kesuksesan yang memuaskan.
2.         Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi pengorganisasian berkaitan erat dengan fungsi perencanaan, karena pengorganisasian pun harus direncanakan. Pengertian pengorganisasian dan organisasi berbeda. Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan pengorganisasian merupakan alat atau wadah yang statis. Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan pengelompokkan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap anggota, penetapan departemen-departemen serta penentuan hubugan-hubungan.
Organisasi berasal dari organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, ehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola skem bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan, hubungan-hubungan yang ada, dan lain sebagainya.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang secara relative didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan. Drs. M. Manullang, Organisasi dalam arti aktivitas-aktivitas tersebut. Dinamis (pengorganisasian) adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja sama-sama secara efektif mungkin untuk pencapaian tujuan secara singkat organisasi adalah suatu perbuatan diferensiasi tugas-tugas.
Dari uraian di atas dapat difahami bahwa pengorganisasian merupakan fase kedua setelah perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pengorganisasian terjadi karena pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu orang saja. Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerja yang efektif. Banyak pikiran, tangan, dan keterampilan dihimpun menjadi satu yang harus dikoordinasi bukan saja untuk diselesaikan tugas-tugas yang bersangkutan, tetapi juga untuk menciptakan kegunaan bagi masing-masing anggota kelompok tersebut terhadap keinginan keterampilan dan pengetahuan.
3.         Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah proses memberikan bimbingan kepada rekan kerja sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
Di dalam fungsi pengarahan terdapat empat komponen, yaitu pengarah, yang diberi pengarahan, isi pengarahan, dan metode pengarahan. Pengarah adalah orang yang memberikan pengarahan berupa perintah, larangan, dan bimbingan. Yang diberipengarahan adalah orang yang diinginkan dapat merealisasikan pengarahan. Isi pengarahan adalah sesuatu yang disampaikan pengarah baik berupa perintah, larangan, maupun bimbingan. Sedangkan metode pengarahan adalah sistem komunikasi antara pengarah dan yang diberi pengarahan.
Dalam manajemen pendidikan, agar isi pengarahan yang diberikan kepada orang yang diberi pengarahan dapat dilaksanakan dengan baik maka seorang pengarah setidaknya harus memperhatikan beberapa prinsip berikut, yaitu : Keteladanan, konsistensi, keterbukaan, kelembutan, dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang berupa perintah, larangan, maupun bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan diluar kemampuan sipenerima arahan, sebab jika hal itu terjadi maka jangan berharap isi pengarahan itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh sipenerima pengarahan.
4.         Pengendalian (Controlling)
          Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Pengawasan atau penhendalian adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Bahkan Didin dan Hendri menyatakan bahwa dalam pandangan Islam pengawasan dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak.
Dalam pendidikan pengawasan didefinisikan sebagai proses pemantauan yang terus menerus untuk menjamin terlaksananya perencanaan secara konsekwen baik yang bersifat materil maupun spirituil.
Manajemen sebagai suatu proses pelaksanaan administrasi dalam suatu instansi, merupakan aktifitas yang continue ( terus-menerus ) mulai dari perencanaan sampai penilaian. Dalam proses pelaksanaannya manajemen pendidikan mempunyai tugas-tugas yang harus diselesaikan, dalam manajemen kita kenal sebagai fungsi. Fungsi, artinya kegiatan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam usaha mencapai tujuan.
Mengadopsi fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen yang sesuai dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating, motivating, innovating), reporting, controlling.
Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat memakai istilah leading dengan perluasan facilitating, motivating, innovating. Selanjutnya fungsi pengawasan dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai ”quality assurance” dengan tugas supervise debagai upaya pembinaan terhadap staf untuk memeprbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan.
1)        Forecasting
Forecasting atau prevoyance (Prancis) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
Misalnya, suatu akademi meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar di akademi tersebut. Ramalan tersebut menggunakan indikator-indikator, seperti jumlah lulusan SLTA dan lain sebagainya.
2)        Planning termasuk Budgeting
Planning sendiri berarti merencanakan atau perencanaan, terdiri dari 5, yaitu :
a.         Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana   melakukannya.
b.        Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
c.         Mengumpulkan dan menganalisa informasi.
d.        Mengembangkan alternatif-alternatif.
e.         Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan.
3)        Organizing
Dengan ini dimaksudkan pengelompokan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi. Dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian terdiri dari :
a.         Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
b.        Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
c.         Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
d.        Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.
e.         Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.
4)        Staffing atau Assembling Resources
Istilah staffing diberikan Luther Gulick, Harold Koontz dan Cyril O’Donnell. Sedangkan assembling resources dikemukakan William Herbert Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung arti yang sama; pen-staf-an dan staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai dengan usaha agar petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
5)        Directing atau Commanding
Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Directing atau commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan hanya agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar dapat efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang telah ditetapkan.
6)        Leading
Istilah leading yang merupakan salah satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi 5 macam kegiatan, yaitu :
a.         Mengambil keputusan
b.        Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan
c.         Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
d.        Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya
e.         Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka trampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7)        Coordinating
Salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain :
a.         Dengan memberi instruksi
b.        Dengan memberi perintah
c.         Mengadakan pertemuan-pertemuan dalam mana diberi penjelasan-penjelasan
d.        Memberi bimbingan atau nasihat
e.         Mengadakan coaching
f.         Bila perlu memberi teguran.
8)        Motivating
Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan tersebut.
9)        Controlling
Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan.

10)    Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara lisan maupun secara tulisan.

C.      Aplikasi  Unsur dan Fungsi Manajemen
Tuntutan akan lulusan lembaga pendidikan yang bermutu semakin mendesak karena semakin ketatnya persaingan dalam lapangan kerja. Pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan mengupayakan segala cara untuk meningkatkan daya saing lulusan serta produk-produk akademik lainnya, yang antara lain dicapai melalui peningkatan mutu pendidikan. Tata Administrasi Negara ( TAN) dan Tata Laksana Pemerintahan ( TLP) dalam bidang pendidikan haruslah dapat menyesuaikan dan menjawab tantangan tersebut.
Untuk mencapai terselenggaranya pendidikan bermutu, dikenal dengan perlunya paradigma baru pendidikan yang difokuskan pada otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi.
Unsur-unsur paradigma baru pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Pengertian otonomi dalam pendidikan belum sepenuhnya mendapatkan kesepakatan pengertian dan implementasinya. Tetapi paling tidak, dapat dimengerti sebagai bentuk pendelegasian kewenangan seperti dalam penerimaan dan pengelolaan peserta didik dan staf pengajar/ staf non akademik, pengembangan kurikulum dan materi ajar, serta penentuan standar akademik. Dalam penerapannya di sekolah. misalnya, paling tidak bahwa guru/pengajar semestinya diberikan hak-hak profesi yang mempunyai otoritas di kelas, dan tak sekedar sebagai bagian kepanjangan tangan birokrasi di atasnya.
Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan output dan outcome yang memuaskan pelanggan. Akuntabilitas menuntut kesepadanan antara tujuan lembaga pendidikan tersebut dengan kenyataan dalam hal norma, etika dan nilai (values) termasuk semua program dan kegiatan yang dilaksanakannya. Hal ini memerlukan transparansi (keterbukaan) dari semua fihak yang terlibat dan akuntabilitas untuk penggunaan semua sumberdayanya.
Suatu pengendalian dan akreditasi dari luar diperlukan melalui proses evaluasi tentang pengembangan mutu lembaga pendidikan tersebut. Hasil akreditasi tersebut perlu diketahui oleh masyarakat yang menunjukkan posisi lembaga pendidikan yang bersangkutan dalam menghasilkan produk atau jasa yang bermutu. Pelaksanaan akreditasi dilakukan oleh suatu badan yang berwenang.
Adapun evaluasi adalah suatu upaya sistematis untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang menghasilkan kesimpulan tentang nilai, manfaat, serta kinerja dari lembaga pendidikan atau unit kerja yang dievaluasi, kemudian menggunakan hasil evaluasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan. Evaluasi bisa dilakukan secara internal atau eksternal.







DAFTAR PUSTAKA

Brantas. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Alfabeta.
Elis. 2012. Fungsi Manajemen Pendidikan. Online Tersedia:
http://wwwnengelis.blogspot.com/2012/03/fungsi-manajemen pendidikan.html.
(Diunduh 13 Oktober 2015)