UNSUR-UNSUR
DAN FUNGSI MANAJEMEN
MAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen sebagai suatu proses sosial, meletakkan
bobotnya pada interaksi orang-orang, baik orang-orang yang berada di dalam
maupun di luar lembaga-lembaga formal, atau yang berada di atas maupun di bawah
posisi operasional seseorang. Selain itu juga manajemen pendidikan merupakan
alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang
ringan, karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup
berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, sehingga menuntut manajemen
pendidikan yang lebih baik. Sayangnya, selama ini aspek manajemen pendidikan
pada berbagai tingkat dan satuan pendidikan belum mendapat perhatian yang
serius, sehingga seluruh komponen sistem pendidikan kurang berfungsi dengan
baik.
Lemahnya manajemen pendidikan juga memberikan dampak
terhadap efisiensi internal pendidikan yang terlihat dari jumlah peserta didik
yang mengulang dan putus sekolah. Dari permasalahan-permasalahan tersebut dapat
dilihat bahwa belum mengenanya fungsi-fungsi dari manajemen karena kurangnya
pemahaman tentang pentingnya fungsi-fungsi manajemen.
Perkembangan
Ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju sangat cepat, sangat
cepat pula merupabah pola pikir masyarakat, hal ini mengakibatkan program
pendidikan dan pengajaran lebih ketinggalan bila dibandingkan dengan kebutuhan
masyarakat, hal ini merupakan tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan agar
tidak statis dalam menambah wawasan dari berpikir dinamis untuk menghasilkan
tamatan yang berkualitas. Berbagai ilmu telah berkembang untuk menyesuaikan
jaman , seperti ilmu ekonomi mengenai management yang berkembang pesat .
Perkembangan ilmu management yang ada sesuai dengan perkembangan Negara kita,
yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yg semakin berkembang dan
semakin ingin menuju kategori negara maju . Keberadaan ilmu management sangat
bermanfaat bagi para pemuda karena di dalam ilmu management terdapat ilmu yang
dapat diimplikasikan dalam kehidupan masyarakat atau sehari – hari . Oleh karena itu Management sangat dibutuhkan
tidak hanya di perusahaan saja tetapi juga didunia pendidikan.
Sering
kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara kita tidak mengetahui
pengertian manajemen pendidikan, fungsi dari management pendidikan itu sendiri
apa, dan apa sajakah unsur-unsur yang terksndung di dalam manajemen pendidikan.
Banyak orang bertanya – tanya tentang hal itu ,namun dengan berkembangnya
tekhnologi dan berkembangnya Internet di Negara kita , kita dapat langsung
mengetahui perkembangan management dengan mudah. Oleh karena itu, melalui
makalah ini penulis akan memberikan pemaparan dan penjelasan mengenai
pengertian, fungsi dan unsure manajemen pendidikan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana unsur-unsur
manajemen?
2. Bagaimana fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dalam manajemen?
3. Bagaimana aplikasi unsur dan fungsi manajemen pendidikan?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui unsur-unsur
manajemen.
2. Mengetahui fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dalam manajemen.
3. Mengetahui aplikasi unsur dan fungsi manajemen pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Unsur-unsur
Manajemen
Manajemen pada dasarnya adalah merupakan proses
kegiatan yang harus dilakukan dengan menggunakan cara-cara pemikiran yang
ilmiah maupun praktis untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan
melalui kerjasama orang-orang lain dengan menggunakan sumber-sumber yang
tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya. Manajemen pada hakekatnya adalah “achieving goals through others”,
pencapaian tujuan dengan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Dan tergantung
pada kemampuan menggerakkan orang-orang inilah pada dasarnya sukses atau
tidaknya seorang manajer. Karena unsur manusia yang dominan maka prinsip-prinsip
manajemen sifatnya tidak membuahkan hasil yang sama. Prinsip-prinsip manajemen
adalah fleksibel dalam arti penerapannya perlu mempertimbangkan pula
keadaan-keadaan khusus yaitu pertimbangan yang berhubungan dengan unsur manusia
sebagai unsur dasar manajemen. Uraian diatas menunjukkan urgensinya perhatian
atas unsur manusia dengan berbagai aspek motif, emosi, aspirasi, rasio, dan
lain-lainnya sebagai unsur dasar manajemen.
Dalam
manajemen, pengaturan dan pengeloaan berkaitan dengan orang, metode, material,
yang akan digunakan dalam istilah manajemen disebut dengan unsur-unsur
manajemen (tool of management) .Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
diperlukan sarana atau alat (tool) .
Menurut
George R. Terry dalam bukunya Principle of Management, adapun unsur –unsur
sebagai sarana dalam manajemen dikenal dengan 6M , sebagai berikut:
a.
Man
(sumber daya manusia)
Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling utama dan menentukan. Titik pusat dari manajemen adalah manusia, sebab manusia yang membuat tujuan dan
manusia juga yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia
tidak ada proses kerja, yang pada dasarnya manusia adalah makhluk pekerja. Hanya saja manajemen itu sendiri tidak akan timbul apabila setiap orang
bekerja untuk dirinya sendiri saja tanpa mengadakan kerjasama dengan yang lain.
Manajemen timbul karena adanya orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam
suatu aktivitas selalu terkait dengan tenaga kerja manusia . Tenaga kerja ini meliputi baik tenaga kerja eksekutif maupun operatif.
b.
Money
(uang)
Uang
merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan disamping faktor manusia
yang menjadi unsur paling penting (the most important tool) dan
faktor-faktor lainnya. Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
diabaikan, karena dalam dunia modern uang merupakan faktor yang penting sebagai
alat tukar dan alat pengukur nilai suatu usaha. Besar -kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Suatu perusahaan
yang besar diukur pula dari jumlah uang berputar pada perusahaan itu. Tetapi
yang menggunakan uang tidak hanya perusahaan saja, instansi pemerintah dan
yayasan-yayasan juga menggunakannya. Jadi uang diperlukan pada setiap kegiatan
manusia untuk mencapai tujuannya. Terlebih dalam pelaksanaan manajemen ilmiah,
harus ada perhatian yang sungguh-sungguh terhadap faktor uang karena segala
sesuatu diperhitungkan secara rasional yaitu memperhitungkan berapa jumlah
tenaga yang harus dibayar, berapa alar-alat yang dibutuhkan yang harus dibeli
dan berapa pula hasil yang dapat dicapai dari suatu investasi. Oleh karena itu,
dalam manajeman uang adalah hal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
c.
Materials
(bahan / bahan baku)
Dalam
manajemen, bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan . Materi yang
terdiri dari bahan setengah jadi atau raw material dan juga bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik , selain manusia yang ahli
dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai
salah satu sarana. Manusia tanpa material atau bahan-bahan tidak akan dapat
mencapai tujuan yang dikehendakinya, sehingga unsur material dalam manajemen
tidak dapat diabaikan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
d.
Machines
(mesin/alat)
Dalam
kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efesiensi kerja. Jadi dalam manajemen mesin-mesin atau alat-alat yang digunakan
atau dipelukan untuk mencapai tujuan .
Dalam
setiap organisasi, peranan mesin-mesin sebagai alat pembantu kerja sangat
diperlukan. Mesin dapat meringankan dan memudahkan dalam melaksanakan
pekerjaan. Hanya yang perlu diingat bahwa penggunaan mesin sangat tergantung
pada manusia, bukan manusia yang tergantung atau bahkan diperbudak oleh mesin.
Mesin itu sendiri tidak akan ada kalau tidak ada yang menemukannya, sedangkan
yang menemukan adalah manusia. Mesin dibuat adalah untuk mempermudah atau membantu
tercapainya tujuan hidup manusia.
e.
Methods
(metode)
Dalam
pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang
baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode saat dinyatakan
sebagai penetapan cara pelaksanaan suatu kerja suatu tugas dengan memberikan
berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilias yang
tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Tetap meskipun
metode baik sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak
mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian,
peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Cara
untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetpkan
sebelumnya sangat menentukan hasil kerja seseorang . metode ini diperlukan
dalam setiap kegiatan manajemen yaitu dalam kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Dengan cara kerja yang baik akan
mempermudah dan memperlancar dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Tetapi walaupun
metode kerja yang telah dirumuskan atau ditetapkan itu baik, kalau orang yang
diserahi tugas pelaksanaannya kurang mengerti atau tidak berpengalaman maka
hasil kerjanyapun kurang baik, oleh karena itu hasil penggunaan atau penerapan
suatu metode tergantung pula pada orangnya.
f.
Market
(pasar)
Pasar
sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Pasar itu berupa masyarakat
(pelanggan) itu sendiri. Tanpa adanya pasar suatu perusahaan akan mengalami
kebangkrutan. Jadi perusahaan seharusnya memikirkan manajemen pasar
(pemasaran) dengan baik. Dengan manajemen pasar (pemasaran) yang
baik (juga didukung oleh pasar yang tepat) distribusi produk dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharakan. Peguasaan pasar memiliki
peran penting untuk menyebarkan hasil produksi yang tetap menjaga dan
memperhatikan kualitas dan harga barang. Memasarkan produk yang berupa barang
ataupun jasa haruslah menguasai pasar artinya menyebarluaskan hasil produksi
araupun menginformasikan barang atau jasa tersebut. Pasar merupakan tempat kita
memasarkan produk yang telah diproduksi.
Dalam
kegiatan manajemen , unsur – unsur tersebut saling terkait dan menunjang satu
sama lain . Seperti halnya informasi sangat dibutuhkan agar hasil sesuatu yang
dikerjakan lebih sempurna. Maksudnya tidak dapat diabaikan salah satu unsur
yang ada, jika salah satunya dari unsur-unsur tersebut terabaikan maka akan
terjadi kekurangan sehingga tujuan tidak dapat tercapai secara efektif dan
efesien. Menurut Harrington Emerson Phiffner Jhon dan Presthus Rebert V, pada
tahun 1960 manajemen mempunyai 5 unsur, yaitu : Men, Money Materrials, Machiens
and Methods. Sedangkan menurut seorang ahli bernama Mooney James D pada tahun
1954, dalam manajemen terdapat unsur yaitu : Men, Facilities and Methods, jadi
ia berpendapat bahwa uang, material dan mesin termasuk ke dalam fasilitas.
Dalam menetapkan suatu tujuan ada delapan unsur manajemen, menurut Peter
Drucker yakni:
a. Posisi pasar, beberapa market atau
pasar yang dikuasai oleh perusahaan hal ini dengan melihat beberapa besar
langganan produk yang dapat dikuasai , bagian pasar dan saluran distribusi.
b. Produktivitas, yaitu dengan
menghubungkan input dengan output yang dicapai , yang merupakan efesiensi perusahaan.
c. Sumberdaya fisik dan keuangam,
dengan memperhatikan teknologi yang digunakan dan sumberdaya yang diperlukan
dihubungkan dengan besarnya posisi keuanganyang dimiliki.
d. Profibilitas , yaitu pencapaian
tujuan yang dihitung dengan berapa yang diterima dengan melakukan riset dan
menerima kompensasi.
e. Inovasi ,yaitu pembaharuan –
pembaharuan yang dilaksakan dengan mengeluarkan produk baru , teknologi yang
lebih canggih ydan didasarkan pada kebutuhan yang terus bertambah.
f. Prestasi dan pengembangan manajemen
dengan memperhatikan pada kualitas manajemen.
g. Prestasi dan sikap, sengan
menetapkan tujuan-tujuan yang menyangkut faktor-faktor sikap dalam pencapaian
efektifitas kerja.
h. Tanggung jawab solusi dan publik.
Dari
unsur-unsur diatas, unsur – unsur dalam manajemen yaitu man, money, material,
machine, method. Setiap unsur memiliki keterkaitan yang sangat erat. Manajemen
tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya ke enam unsur tersebut.
Hubungan Antar Unsur Manajemen
Dalam
manajemen harus ada usaha kerjasama untukuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, sehingga tujuan tersebut dapat dicapai dengan efesien dan efektif.
Hubungan antar unsur manajemen harus selajalan, maksudnya salah satu dari unsur
tersebut tidak bisa dibaikan.
Seperti
SDM yang merupakan sebagai tenaga kerja manusia tidak dapat menggunakan mesin
atau alat tetapi unsur lain seperti uang, bahan, metode, dan pasarnya sudah ada
,maka hal itu tidak dapat berjalan sempurna. Contohnya : Seorang pengusaha roti
mempunyai modal serta metode pasar yang baik tetapi dia tidak bisa membuat roti
dan tidak mempunyai kariyawan yang bisa membuat roti, maka usaha tersebut tidak
akan bisa berjalan.
Dari
contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa, unsur manajemen saling terikat dan
menunjang satu dengan yang lainnya. Untuk kegiatan manajemen harus melengkapi
unsur tersebut untuk mendapakan tujuan yang diinginkan
B.
Fungsi-fungsi Manajemen
1.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan
adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam
bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai
mendapatkan hasil yang optimal. Demikian pula halnya dalam pendidikan, perencanaan
harus dijadikan langkah pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer
dan para pengelola pendidikan. Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari
sebuah kesuksesan, kesalahan dalam menentukan perencanaan pendidikan akan
berakibat sangat fatal bagi
keberlangsungan pendidikan.
Mahdi bin Ibrahim mengemukakan bahwa ada lima perkara
penting yang
diperhatikan demi keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu :
a.
Ketelitian dan kejelasan dalam
membentuk tujuan
b.
Ketepatan waktu dengan tujuan yang
hendak dicapai
c.
Keterkaitan antara fase-fase
operasional
rencana dengan penanggung jawab operasional, agar mereka mengetahui
fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai.
d.
Perhatian terhadap aspek-aspek
amaliah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat, mempertimbangkan perencanaan, kesesuaian
perencanaan dengan tim yang bertanggung jawab terhadap operasionalnya atau
dengan mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa dicapai, dan kesiapan
perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam merealisasikan
tujuan.
e.
Kemampuan organisatoris penanggung
jaawab operasional.
Sementara itu menurut Ramayulis mengatakan bahwa dalam Manajemen pendidikan, perencanaan
itu meliputi :
a.
Penentuan prioritas agar pelaksanaan
pendidikan berjalan efektif, prioritas kebutuhan agar melibatkan seluruh
komponen yang terlibat dalam proses pendidikan, masyarakat dan bahkan murid.
b.
Penetapan tujuan sebagai garis
pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan
c.
Formulasi prosedur sebagai
tahap-tahap rencana tindakan.
d.
Penyerahan tanggung jawab kepada
individu dan kelompok-kelompok kerja.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan, perencanaan
merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa perencanaan
yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin
akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar menemui
kesuksesan yang memuaskan.
2.
Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi pengorganisasian berkaitan
erat dengan fungsi perencanaan, karena pengorganisasian pun harus direncanakan.
Pengertian pengorganisasian dan organisasi berbeda. Pengorganisasian adalah
fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan
pengorganisasian merupakan alat atau wadah yang statis. Pengorganisasian dapat
diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan pengelompokkan
tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap anggota, penetapan
departemen-departemen serta penentuan hubugan-hubungan.
Organisasi berasal dari organize
yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan
sedemikian rupa, ehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan
terhadap keseluruhannya. Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola skem
bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan, hubungan-hubungan yang
ada, dan lain sebagainya.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan,
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan, dan pengaturan
bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan
orang-orang pada aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan,
menetapkan wewenang secara relative didelegasikan kepada setiap individu yang
akan melakukan. Drs. M. Manullang, Organisasi dalam arti aktivitas-aktivitas
tersebut. Dinamis (pengorganisasian) adalah suatu proses penetapan dan
pembagian pekerjaan yang akan dilakukan pembatasan tugas-tugas atau tanggung
jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur
organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja sama-sama secara
efektif mungkin untuk pencapaian tujuan secara singkat organisasi adalah suatu
perbuatan diferensiasi tugas-tugas.
Dari uraian
di atas dapat difahami bahwa pengorganisasian merupakan fase kedua setelah
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pengorganisasian terjadi karena
pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu
orang saja. Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah suatu
kelompok kerja yang efektif. Banyak pikiran, tangan, dan keterampilan dihimpun
menjadi satu yang harus dikoordinasi bukan saja untuk diselesaikan tugas-tugas
yang bersangkutan, tetapi juga untuk menciptakan kegunaan bagi masing-masing
anggota kelompok tersebut terhadap keinginan keterampilan dan pengetahuan.
3.
Pengarahan (Directing)
Pengarahan adalah proses memberikan
bimbingan kepada rekan kerja sehingga mereka menjadi pegawai yang
berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan
manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal
serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
Di dalam
fungsi pengarahan terdapat empat komponen, yaitu pengarah, yang diberi
pengarahan, isi pengarahan, dan metode pengarahan. Pengarah adalah orang yang
memberikan pengarahan berupa perintah, larangan, dan bimbingan. Yang
diberipengarahan adalah orang yang diinginkan dapat merealisasikan pengarahan.
Isi pengarahan adalah sesuatu yang disampaikan pengarah baik berupa perintah,
larangan, maupun bimbingan. Sedangkan metode pengarahan adalah sistem
komunikasi antara pengarah dan yang diberi pengarahan.
Dalam
manajemen pendidikan, agar isi pengarahan yang diberikan kepada orang yang
diberi pengarahan dapat dilaksanakan dengan baik maka seorang pengarah
setidaknya harus memperhatikan beberapa prinsip berikut, yaitu : Keteladanan,
konsistensi, keterbukaan, kelembutan, dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang
berupa perintah, larangan, maupun bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan
diluar kemampuan sipenerima arahan, sebab jika hal itu terjadi maka jangan
berharap isi pengarahan itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh sipenerima
pengarahan.
4.
Pengendalian (Controlling)
Fungsi
pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang
telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Pengawasan atau penhendalian adalah
keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin
bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Bahkan Didin dan Hendri menyatakan bahwa dalam pandangan Islam pengawasan
dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan
membenarkan yang hak.
Dalam pendidikan pengawasan
didefinisikan sebagai proses pemantauan yang terus menerus untuk menjamin
terlaksananya perencanaan secara konsekwen baik yang bersifat materil maupun spirituil.
Manajemen
sebagai suatu proses pelaksanaan administrasi dalam suatu instansi, merupakan
aktifitas yang continue ( terus-menerus ) mulai dari perencanaan sampai
penilaian. Dalam proses pelaksanaannya manajemen pendidikan mempunyai
tugas-tugas yang harus diselesaikan, dalam manajemen kita kenal sebagai fungsi.
Fungsi, artinya kegiatan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam usaha
mencapai tujuan.
Mengadopsi
fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen yang sesuai dengan profil
kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning,
organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating, motivating,
innovating), reporting, controlling.
Pada dunia
pendidikan, istilah directing lebih tepat memakai istilah leading
dengan perluasan facilitating, motivating, innovating. Selanjutnya
fungsi pengawasan dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan manajerial. Pada
level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai ”quality assurance”
dengan tugas supervise debagai upaya pembinaan terhadap staf untuk memeprbaiki dan
meningkatkan kualitas pendidikan.
1)
Forecasting
Forecasting atau prevoyance
(Prancis) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran
terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang
lebih pasti dapat dilakukan.
Misalnya, suatu akademi meramalkan
jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar di akademi tersebut. Ramalan
tersebut menggunakan indikator-indikator, seperti jumlah lulusan SLTA dan lain
sebagainya.
2)
Planning
termasuk Budgeting
Planning sendiri berarti
merencanakan atau perencanaan, terdiri dari 5, yaitu :
a.
Menetapkan
tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana melakukannya.
b.
Membatasi
sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektivitas
maksimum melalui proses penentuan target.
c.
Mengumpulkan
dan menganalisa informasi.
d.
Mengembangkan
alternatif-alternatif.
e.
Mempersiapkan
dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan.
3)
Organizing
Dengan ini dimaksudkan pengelompokan
kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan
fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi. Dapat pula dirumuskan
sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta
penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan
tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian terdiri dari :
a.
Menyediakan
fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk
penyusunan rangka kerja yang efisien.
b.
Mengelompokkan
komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
c.
Membentuk
struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
d.
Merumuskan
dan menentukan metode serta prosedur.
e.
Memilih,
mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-sumber lain
yang diperlukan.
4)
Staffing
atau Assembling Resources
Istilah staffing diberikan Luther
Gulick, Harold Koontz dan Cyril O’Donnell. Sedangkan assembling resources
dikemukakan William Herbert Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung arti
yang sama; pen-staf-an dan staffing merupakan salah satu fungsi manajemen
berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai
dengan usaha agar petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
5)
Directing
atau Commanding
Merupakan fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau
instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing
bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar
tertuju kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Directing atau commanding merupakan
fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan hanya agar pegawai melaksanakan
atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi
mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar dapat efektif tertuju
kepada realisasi tujuan yang telah ditetapkan.
6)
Leading
Istilah leading yang merupakan salah
satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskan sebagai
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang-orang lain
bertindak. Pekerjaan leading, meliputi 5 macam kegiatan, yaitu :
a.
Mengambil
keputusan
b.
Mengadakan
komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan
c.
Memberi
semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
d.
Memilih
orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya
e.
Memperbaiki
pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka trampil dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
7)
Coordinating
Salah satu fungsi manajemen untuk
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan,
kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan
menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang
terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi. Usaha yang
dapat dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain :
a.
Dengan
memberi instruksi
b.
Dengan
memberi perintah
c.
Mengadakan
pertemuan-pertemuan dalam mana diberi penjelasan-penjelasan
d.
Memberi
bimbingan atau nasihat
e.
Mengadakan
coaching
f.
Bila
perlu memberi teguran.
8)
Motivating
Motivating atau pendorongan kegiatan
merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan
dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela
sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan tersebut.
9)
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering disebut
pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan
penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai
tujuan yang sudah digariskan.
10) Reporting
Reporting
atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal
yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi
baik secara lisan maupun secara tulisan.
C.
Aplikasi Unsur dan Fungsi Manajemen
Tuntutan
akan lulusan lembaga pendidikan yang bermutu semakin mendesak karena semakin
ketatnya persaingan dalam lapangan kerja. Pendidikan dan lembaga-lembaga
pendidikan mengupayakan segala cara untuk meningkatkan daya saing lulusan serta
produk-produk akademik lainnya, yang antara lain dicapai melalui peningkatan
mutu pendidikan. Tata Administrasi Negara ( TAN) dan Tata Laksana Pemerintahan
( TLP) dalam bidang pendidikan haruslah dapat menyesuaikan dan menjawab
tantangan tersebut.
Untuk mencapai terselenggaranya
pendidikan bermutu, dikenal dengan perlunya paradigma baru pendidikan yang
difokuskan pada otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi.
Unsur-unsur paradigma baru
pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Pengertian otonomi dalam
pendidikan belum sepenuhnya mendapatkan kesepakatan pengertian dan
implementasinya. Tetapi paling tidak, dapat dimengerti sebagai bentuk
pendelegasian kewenangan seperti dalam penerimaan dan pengelolaan peserta didik
dan staf pengajar/ staf non akademik, pengembangan kurikulum dan materi ajar,
serta penentuan standar akademik. Dalam penerapannya di sekolah. misalnya,
paling tidak bahwa guru/pengajar semestinya diberikan hak-hak profesi yang
mempunyai otoritas di kelas, dan tak sekedar sebagai bagian kepanjangan tangan
birokrasi di atasnya.
Akuntabilitas diartikan sebagai
kemampuan untuk menghasilkan output dan outcome yang memuaskan pelanggan.
Akuntabilitas menuntut kesepadanan antara tujuan lembaga pendidikan tersebut
dengan kenyataan dalam hal norma, etika dan nilai (values) termasuk semua
program dan kegiatan yang dilaksanakannya. Hal ini memerlukan transparansi
(keterbukaan) dari semua fihak yang terlibat dan akuntabilitas untuk penggunaan
semua sumberdayanya.
Suatu pengendalian dan akreditasi
dari luar diperlukan melalui proses evaluasi tentang pengembangan mutu lembaga
pendidikan tersebut. Hasil akreditasi tersebut perlu diketahui oleh masyarakat
yang menunjukkan posisi lembaga pendidikan yang bersangkutan dalam menghasilkan
produk atau jasa yang bermutu. Pelaksanaan akreditasi dilakukan oleh suatu
badan yang berwenang.
Adapun evaluasi adalah suatu upaya
sistematis untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang menghasilkan
kesimpulan tentang nilai, manfaat, serta kinerja dari lembaga pendidikan atau
unit kerja yang dievaluasi, kemudian menggunakan hasil evaluasi tersebut dalam
proses pengambilan keputusan dan perencanaan. Evaluasi bisa dilakukan secara
internal atau eksternal.
DAFTAR
PUSTAKA
Brantas. 2009. Dasar-Dasar Manajemen.
Jakarta: Alfabeta.
Elis. 2012. Fungsi Manajemen Pendidikan. Online
Tersedia:
http://wwwnengelis.blogspot.com/2012/03/fungsi-manajemen pendidikan.html.
(Diunduh
13 Oktober 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar